Permainan sepakbola seperti menyihir orang-orang yang menontonnya , para penggila bola rela begadang demi menonton tim kesayangannya bertanding. Mereka akan bergembira dan bersorak-sorai kegirangan jika tim kesayangannya menang , dan akan menangis jika tom kesayangannya mengalami kekalahan. Dibalik itu semua , sepakbola pun mempunyai keistimewaan yang dapat menjadi alat "Pemersatu" dan "Pemecah belah".
Hal ini dapat kita lihat dari beberapa contoh suporter tim yang bersatu dan yang berselisih. Banyak sekali contohnya dari tim-tim yang ada di Indonesia. Misalnya perseteruan antara Suporter Persija Jakarta yang disebut "The Jak" dan suporter Persib Bandung yang disebut "Viking". Permusuhan antara ini seperti sudah mendarah daging dikalangan suporternya. Bila seseorang menjadi "The jak" , maka secara otomatis dia akan membenci "Viking" , begitu pula sebaliknya. Jika menjadi "Viking" akan membenci "The Jak" , padalah mereka belum tentu tahu penyebab keretakan hubungan diantara "Viking" dan "The jak" . Dimana aroma perseteruan ini juga terjadi di dalam lapangan antara Persija dan Persib.
Selain dapat menyebabkan permusuhan , sepakbola juga bisa sebagai pemersatu. Hal ini dapat dilihat dari pertemanan antara suporter Aremania dan The jak , Viking dan Bonek. Jika The jak datang bertanding melawan arema , baik di Jakarta ataupun di Malang , maka akan disambut dengan tangan terbuka dan suasana persahabatan , dan bila salah satu tim melawan tim yang lainnya , maka baik aremania dan the jak akan saling mendukung. Begitu pula yang terjadi antara Viking dan Bonek. Kedua suporter akan saling mendukung jika salah satu tim mereka melawan dengan tim lain dan akan disambut dengan tangan terbuka jika bertandang ke surabaya ataupun Bandung.
Sama seperti di Indonesia , tim-tim eropa pun juga salng bersaing. Misalnya persaingan antara dua tim dari kota Milan , AC Milan dan Inter milan. Kedua tim selalu mempunyai aroma persaingan yang besar jika saling berhadapan. Padahal kedua tim ini berasal dari kota yang sama , tapi suporter kedua tim tetap bisa hidup berdampingan dalam satu kota.
Dibalik "positif" dan "negatif" nya persaingan yang ada dalam sepakbola , semua itu harus menjadi motifasi untuk menjadikan persepakbolaan Indonesia lebih baik dan mampu "berbicara" dalam persaingan Internasional. Jadi , apapun tim kesayangannya , bila Indonesia sudah bertanding , maka tidak ada lagi "Oren" , "Biru" , "Hijau" , atau apalah. Yang ada hanyalah "Merah-Putih" Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar